وَلَقَدْ عَلِمْتُمُ الَّذِينَ اعْتَدَواْ مِنكُمْ فِي السَّبْتِ فَقُلْنَا لَهُمْ كُونُواْ قِرَدَةً خَاسِئِينَ
“Dan sesungguhnya telah kalian ketahui orang-orang yang melanggar di antara kalian pada hari Sabtu, lalu Kami berfirman kepada mereka,‘Jadilah kalian kera yang hina’” (QS al-Baqarah [2]: 65)
Ada sebagian yang menafsirkan kalimat, “Jadilah kalian kera yang hina,” yang disebutkan dalam ayat di atas, bahwa mereka dijadikan kera.
Tetapi, kebanyakan ahli tafsir menafsirkan bahwa mereka diserupakan dengan kera dalam perilakunya dan sifat-sifatnya yang hina. Perubahan perilaku di dalam bab ini adalah perubahan yang berjalan terus sampai pada generasi-generasi yang datang setelah mereka. Mungkin pula, kami dapat saksikan perilaku kaum Yahudi di sebagian kalangan di masa kini.
Demikian pula, hari sabtu yang disebutkan dalam ayat tersebut mengandung arti hari sabtu yang ada dalam satu minggu, yaitu ketika kaum Yahudi biasa melakukan ibadah. Penafsiran yang terakhir ini lebih jelas.
Demikian pula, hari sabtu yang disebutkan dalam ayat tersebut mengandung arti hari sabtu yang ada dalam satu minggu, yaitu ketika kaum Yahudi biasa melakukan ibadah. Penafsiran yang terakhir ini lebih jelas.
Karena itu, makna ayat tersebut disebutkan dengan penafsiran yang akhir, seperti yang dikatakan sebagai berikut, “Sesungguhnya kaum Yahudi yang diwajibkan beribadah sehari dalam satu minggu, mereka telah mengubah adat istiadatnya yang lama dan mereka berani menentang perintah Tuhan mereka.
Perilaku yang menentang Tuhan mereka merupakan perilaku yang biasa dilakukan oleh orang banyak, karena mereka mempunyai berbagai pilihan dari Allah. Dengan perilaku yang buruk itu, Allah menjadikan mereka sebagai orang-orang yang paling hina.
Kalau dulunya mereka dilebihkan oleh Allah di antara kalangan umat manusia, tetapi kini mereka mengubah kemanusiaan mereka, perasaan mereka, dan pemikiran mereka maupun filsafat dan kehidupan mereka, sehingga mereka terkenal sebagai masyarakat yang berperilaku buruk sejak zaman dahulu
0 komentar:
Post a Comment